Berbagai hujan kritikan harus dituai oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lantaran dinilai gagal memenuhi janji untuk mengatasi masalah banjir Jakarta yang kerap melanda. Kendati begitu, pria yang kerap menampakkan kinerjanya lewat blusukan ini masih tetap menyikapi kritikan dengan santai.
Bagaimana sikap Jokowi atas hujan kritikan bertubi-tubi dari sejumlah elite politik yang mendesaknya minta maaf? Berikut uraiannya:
Saya yang penting kerja
Pernyataan Ketua Dewan Penasihat Partai Amanat Nasional Amien Rais yang mendesak Jokowi minta maaf lantaran tidak mampu menangani banjir, dibalasnya dengan santai. Katanya, “Saya yang penting kerja..kerja..kerja ndak urus gitu-gitu. Yang penting sudah kerja”. Baginya, mengurus komentar orang lain malah dinilai tidak bekerja.
Masa bodoh
Kalimat ini dilontarkannya saat melihat sebuah spanduk putih bertuliskan ‘Jokowi Capres banjir’ saat tengah blusukan di kawasan jalan Abdullah Syafii, Tebet, Jakarta. Sindiran itu pun ditanggapinya dengan mengatakan, “Saya ngurus kerjaan ajalah. Enggak ada urusan sama copras-capres. Biarin aja mereka ngomong. Masa Bodoh. Terserah mereka mau bilang apa, mau nyindir, ngejek, maki-maki saya. Saya enggak urus”.
Jangan cuma ‘ropat-repet’ saja, tapi enggak ‘Action’
Paska rapat yang digelar oleh sejumlah pimpinan daerah Jabodetabe di Bogor, Jawa Barat pada Senin (20/1), Jokowi berharap agar rapat ini menjadi rapat yang terakhir dan selanjutnya pemimpin daerah hanya perlu menjalankan poin kesepakatan tersebut. “Saya mau ini rapat yang terakhir ya. Jangan Cuma ropat-repet saja, tapi ngak action. Harus ada action,” katanya.
Banjir merupakan polemik yang masih tetap dihadapi oleh Jakarta dengan beragam kendalanya. Sehingga dibutuhkan proses panjang untuk membenahi Jakarta terbebas dari banjir. Tanpa menanggapi kritikan, Jokowi-Ahok hendak menunjukkan kerja dan fokus membereskan benang kusut problematika Jakarta.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Ahok: Saya Sikat Semua Rumah di Bantaran Sungai!
Kritikan untuk SBY: Pentingkan Partai Ketimbang Bencana
Apapun Profesinya Tetap Hasilkan Buku, Berani?
Irene Holle, Wanita Sukses Berdayakan Sampah jadi Kompos
Ikuti Jejak Brasil, Australia Bakal Punya Salib Neon 20 Meter
GPIB Koinonia, Tampung 1150 Korban Banjir
Sumber : Tempo.co/Kompas.com/LS